Rabu, 20 Mei 2015

MAKALAH ETOLOGI FENOMENA KOMUNIKASI HEWAN DAN POLA-POLANYA



MAKALAH ETOLOGI
FENOMENA KOMUNIKASI HEWAN
DAN POLA-POLANYA




  _________________________________________ 
                                                              KATA PENGANTAR
Puji syukur tak henti – hentinya kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmatnya kami, dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Melalui makalah ini kami dapat memperluas pengetahuan mengenai fenomena komunikasi hewan dan pola-polanya.
Keberhasilan kami dalam menyelesaikan makalah ini tidaklah terlepas dari peran serta pihak – pihak terkait. Atas segala bantuan dan yang diberikan penyususun mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya.
Kami menyadari bahwa ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan masukan dan kritik yang  membangun dari dosen yang membaca makalah ini. Penyusun berharap hasil dari makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membutuhkanya. Semoga makalah ini dapat meningkatkan  pemahaman kita di masa  yang akan datang Amin.

Palu,    April 2015

Penyusun


 



DAFTAR ISI
      Lampiran


HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I    PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang.........................................................................
1.2    Rumusan Masalah....................................................................
1.3    Tujuan.....................................................................................
BAB II  PEMBAHASAN
2.1   Pengertian Etologi.....................................................................
2.2   Analisis Proksimat dan Analisis Ultimat......................................
2.3   Pendekatan Pengkajian Etologi..................................................
2.4   Sejarah Etologi.........................................................................
2.5   Tingkah Laku Kelinci................................................................
BAB III  PENUTUP
3.1  Kesimpulan................................................................................
3.2   Saran........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
 

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1    Latar belakang
Komunikasi secara biologis dapat diartikan sebagai suatu aksi atau tindakan dari suatu organisme (sel) yang dapat merubah suatu pola tingkah laku pada organisme (sel) lain dengan berbagai cara dan bentuk penyesuaian diri yang dilakukan oleh satu atau kedua organisme yang bersangkutan. Bentuk penyesuaian diri yang dilakukan dapat berupa pemberian sinyal, pemberian respon (tanggapan) ataupun keduanya, dimana hal tersebut telah terprogram secara genetik melalui tahapan-tahapan dalam seleksi alam.
Pada dasarnya komunikasi adalah suatu bentuk interaksi atau hubungan antara satu organisme dengan organisme yang lain. Dapat disebut tidak terjadi komunikasi apabila suatu aksi hanya berasal dari satu organisme saja tanpa adanya tanggapan atau respon dari organisme yang lain. Sebagai contoh, walaupun terdapat 2 organisme pada suatu area tertentu yang terdiri dari 1 organisme pemberi sinyal dan 1 organisme perespon, namun jika sinyal yang diberikan oleh organisme pemberi sinyal tidak sampai kepada organisme perespon dalam artian organisme tersebut tidak mengetahui adanya sinyal yang diberikan, maka dalam hal tersebut dapat dikatakan tidak terjadi komunikasi.
Pada saat yang sama terdapat beberapa perilaku dan tindakan pada suatu mahluk hidup yang tidak dapat disebut sebagai komunikasi. Contohnya suatu serangan dari predator tentu akan merubah perilaku dari mangsanya, akan tetapi disana belum tentu ada atau bahkan sama sekali tidak terjadi komunikasi antara keduanya. Contoh lainnya seperti mahluk hidup tertentu yang berhenti ditempat untuk mengamati mahluk hidup lain yang lewat dan tidak dikenalnya dalam jarak jauh, dimana mahluk hidup yang lewat tersebut mengubah tingkah laku mahluk hidup yang berhenti ditempat, namun dalam hal ini mahluk hidup yang mendapatkan sinyal hanya yang berhenti saja sedangkan yang diamati olehnya tidak merasakan adanya sinyal apapun, sehingga dalam hal tersebut dapat juga dikatakan tidak terjadi komunikasi.
Menurut J.B.S Haldane dalam buku ini menyatakan bahwa alasan terjadinya komunikasi pada mahluk hidup adalah beratnya efisiensi energi penuh yang harus dikeluarkan untuk memberikan sinyal dan mendapatkan respon. Sehingga dengan terjadinya komunikasi antara mahluk hidup, energi diperlukan untuk dijadikan sebagai sinyal menjadi lebih kecil namun dengan kemungkinan respon yang akan didapatkannya menjadi lebih besar. Pendapat ini tentu saja tidak dapat secara keseluruhan menggambarkan bentuk hubungan diantara seluruh mahluk hidup. Sebagai contoh terdapat beberapa mahluk hidup yang menggeram atau menyalak satu sama lain pada saat perluasan teritorialnya, hewan-hewan tersebut tentu dapat dikatakan menghentikan komunikasi dan lebih condong untuk memulai pertarungan untuk perebutan teritori tersebut. Contoh yang lain adalah suatu mahluk hidup berusaha mengangkat mahluk hidup lain yang jatuh ke tanah, dalam hal ini mahluk hidup tersebut jelas menggunakan energi yang besar untuk mendapatkan respon, namun mungkin inilah yang disebut dengan komunikasi yang sebenarnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa kedua contoh tersebut bertentangan dengan prinsip dari J.B.S Haldane mengenai alasan dari komunikasi.
1.2    Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan komunikasi hewan ?
2.      Bagaimana fenomena komunikasi hewan ?
3.      Bagaimana prinsip dan pola-pola komunikasi hewan ?

1.3    Tujuan
1.    Mengetahui pengertian komunikasi hewan.
2.    Mengetahui fenomena komunikasi hewan.
3.    Mengetahui prinsip dan pola-pola komunikasi hewan



BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Pengertian Komunikasi Hewan
Komunikasi hewan adalah semua perpindahan informasi pada bagian dari salah satu hewan yang memiliki efek pada perilaku sekarang atau masa depan dari hewan lainnya. Kajian mengenai komunikasi hewan—terkadang disebut Zoosemiotik (didefinisikan sebagai ilmu komunikasi sinyal atau semiosis) telah memainkan peranan penting dalam metodologi dari etologi, sosiobiologi, dan ilmu kognisi hewan. Komunikasi hewan adalah wilayah ilmu yang tumbuh cepat. Bahkan pada abad 21, banyak pemahaman sebelumnya yang berhubungan dengan berbagai bidang seperti penggunaan nama simbolik personal, emosi hewan, kultur hewan, pembelajaran, dan bahkan perilaku seksual hewan, yang lama dianggap telah cukup dipahami, telah dirombak kembali.
Komunikasi tidak hanya terjadi pada manusia, melainkan juga terjadi pada hewan. Hanya saja komunikasi hewan sangat sederhana, ditandai dengan tindakan– tindakan bersifat refleks. Hewan berkomunikasi dengan mengandalkan insting, serta bahasa isyarat seperti menggonggong, menggeram, menyerang dan lain-lain. Komunikasi hewan cenderung dilandasi penggunaan tanda alamiah. Semakin tinggi intelegensi pada hewan semakin rendah nalurinya. Yang membedakan komunikasi antara manusia dengan hewan adalah makna. Komunikasi manusia sarat dengan makna, komunikasi hewan tidak.

1 komentar: