Rabu, 20 Mei 2015

DIVISI PINOPHYTA, ANAK DIVISI CYCADOPHYTINA, KELAS CYCADOPSIDA



MAKALAH BOTANI TUMBUHAN TINGGI

DIVISI PINOPHYTA, ANAK DIVISI CYCADOPHYTINA, KELAS CYCADOPSIDA


KATA PENGANTAR
Puji syukur tak henti – hentinya kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmatnya kami, dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Melalui makalah ini kami dapat memperluas pengetahuan mengenai botani tumbuhan tinggi.
Keberhasilan kami dalam menyelesaikan makalah ini tidaklah terlepas dari peran serta pihak – pihak terkait. Atas segala bantuan dan yang diberikan penyususun mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya.
Kami menyadari bahwa ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan masukan dan kritik yang  membangun dari dosen yang membaca makalah ini. Penyusun berharap hasil dari makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membutuhkanya. Semoga makalah ini dapat meningkatkan  pemahaman kita di masa  yang akan datang Amin.

Palu,    September  2014

Penyusun










DAFTAR ISI
      Lampiran


HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I    PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang.........................................................................
1.2    Rumusan Masalah....................................................................
1.3    Tujuan......................................................................................
BAB II  PEMBAHASAN
2.1   Divisi Pinophyta......................................................................
2.2   Anak divisi cycadophytina.......................................................
2.3   Kelas cycadopsida...................................................................
BAB III  PENUTU
3.1  Kesimpulan...............................................................................
3.2   Saran.......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA




 
2
3

4
5
5

6
    8
10

12
12





 

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1    Latar belakang
Tumbuhan berbiji adalah tumbuhan yang mempunyai bagian yang disebut biji. Pada dasarnya tumbuhan biji itu dicirikan dengan adanya bunga sehingga sering disebut dengan tumbuhan berbunga (Anthopyta). Biji dihasilkan oleh bunga setelah terjadi peristiwa penyerbukan dan pembuahan. Dengan kata lain, biji dapat dihasilkan merupakan alat pembiakan secara seksual (generatif). Selain itu, ada juga pembiakan secara aseksual (vegetatif).
Tumbuhan berbiji di kelompokkan menjadi dua anak divisi, yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji terbuka, biji tertutup dengan daging buah atau daun buah (karpelum). Misalnya, pada cemara, pinus, dan damar. Sementara itu, pada tumbuhan berbiji tertutup, biji di tutupi oleh daging buah atau daun buah. Misalnya, pada mangga, durian, dan jeruk. Dalam tumbuhan berbiji banyak sekali ordo ataupuun famili dari tiap divisi. Hal ini membuktikan bahwa tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan yang dapat dikatakan tumbuhan yang memiliki bagian yang sangatlah banyak.
Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani, yaitu gymnos yang berarti telanjang dan sperma yang berarti biji, sehingga gymnospermae dapat diartikan sebagai tumbuhan berbiji terbuka.tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium). Secara harfiah Gymnospermae berarti gym = telanjang dan spermae = tumbuhan yang menghasilkan biji. Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae atau Magnoliphyta), biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji nampak (terekspos) langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun  strobilus atau runjung.
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara : Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).
Gymnospermae berasal dari Progymnospermae melalui proses evolusi biji. Hal tersebut dapat dilihat dari bukti-bukti morfologi yang ada. Selanjutnya Progymnospermae dianggap sebagai nenek moyang dari tumbuhan biji. Progymnospermae mempunyai karakteristik yang merupakan bentuk antara Trimerophyta dan tumbuhan berbiji. Meskipun kelompok ini menghasilkan spora, tetapi juga menghasilkan pertumbuhan xylem dan floem sekunder seperti pada Gymnospermae. Progymnospermae juga sudah mempunyai kambium berpembuluh yang bifasial yang mampu menghasilkan xilem dan floem sekunder. Kambium berpembuluh merupakan ciri khas dari tumbuhan berbiji. Salah satu contoh Progymnospermae adalah tipe Aneurophyton yang hidup pada jaman Devon, sudah menunjukkan system percabangan tiga dimensi dengan stelenya yang bertipe protostele. Contoh lainnya adalah tipe Archaeopteris yang juga hidup di jaman Devon. Kelompok ini dianggap lebih maju karena sudah menunjukkan adanya system percabangan lateral yang memipih pada satu bidang dan sudah mempunyai struktur yang dianggap sebagai daun. Batangnya mempunyai stele yang bertipe eustele yang menunjukkan adanya kekerabatan dengan tumbuhan berbiji yang sekarang.
1.2    Rumusan Masalah
1.      Tumbuhan apa yang termasuk dalam kelas Cycadopsida ?
2.      bagaimana perkembangbiakan dan ciri-ciri kelas Cycadopsida?
1.3    Tujuan
1.    Mengetahui tumbuhan yang termasuk dalam kelas Cycadopsida.
2.    Mengetahui perekemangbiakan tumbuhan kelas Cycadopsida.
3.    Mengetahui ciri-ciri kelas Cycadopsida.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Divisi Pinophyta
Pinophyta atau Gymnospermae merupakan suatu kelompok tumbuhan yang sudah ada sejak zaman Palaeozoikum. Kelompok-kelompok yang lebih kecil dari Pinophyta berkembang pada akhir Palaeozoikum dan awal mesozoikum kemudian menyusut pada akhir mesozoikum seiring dengan punahnya dinosaurus. Pada kenozoikum hanya tinggal 4 kelas dengan adanya penambahan kelompok Gnetopsida. Di daerah tropis hanya ditemukan 3 kelas yaitu Cycadopsida, Coniferopsida, dan Gnetopsida. Kelas Ginkgopsida hanya ditemukan di daerah subtropics seperti jepang, China dan Aerika utara.
Pinophyta merupakan tumbuhan yang termasuk ke dalam tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae). Pinophyta ini dibagi menjadi 4 kelas namun di daerah tropis hanya ditemukan 3 kelas pinophyta yakni Cycadopsida, Coniferopsida dan Gnetopsida. Kelas Cycadopsida diwakili oleh family Cycadaceae yakni Cycas rumpii. Untuk kelas Coniferopsidales diwakili oleh anggota masing-masing familia yakni Podocarpus, Pinus mercusii, Araucaria dan Cupressus. Gnetales diwakili oleh satu spesies yaitu Gnetum gnemon dari family Gnetales
Keprimitifan/kemajuan suatu takson dalam Pinophyta ditentukan oleh kemajuan /keprimitifan cirri yang dimilikinya. Secara morfologi dan anatomi cirri-ciri tersebut dapat diamati. Berdasarkan studi kepustakaan secara tidal langsung diketahui bahwa keterbukaan ovulum menunjukkan cirri primitive sedangkan ketertutupan menunjukkan kemajuan.
Pola percabangan yang monopodial lebih primitive daripada pola percabangan simpodial. Letak strobilus yang aksilaris menunjukkan cirri lebih primitive dibanding dengan jumlah yang sedikit. Pertulangan daun yang belum berpola lebih primitive daripada yang sudah berpola. Begitu juga keadaan daun muda yang menggulung menunjukkan cirri primitive. Jika cirri-ciri ptimitif diberi skor rendah, sedangkan cirri maju diberi skor tinggi, maka perolehan skor tinggi menunjukkan spesies atau takson yang memilikinya lebih maju.
Tetumbuhan runjung atau Pinophyta, atau lebih dikenal dengan nama konifer (Coniferae), merupakan sekelompok tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dengan ciri yang paling jelas yaitu memiliki runjung ("cone") sebagai pembawa biji. Kelompok ini dulu dalam klasifikasi berada pada takson "kelas" namun sekarang menjadi divisio tersendiri setelah diketahui bahwa pemisahan Gymnospermae dan Angiospermae secara kladistik adalah polifiletik.
Kurang lebih ada 550 spesies anggota divisio ini, berbentuk berupa semak, perdu atau pohon. Kebanyakan anggotanya memiliki tajuk berbentuk kerucut dan memiliki daun yang memanjang (lanset) atau berbentuk jarum (sehingga dikenal juga sebagai tumbuhan berdaun jarum). Bentuk daun semacam ini dianggap sebagai adaptasi terhadap habitat hampir semua anggotanya yang banyak dijumpai di wilayah bersuhu relatif sejuk, seperti sekeliling kutub (circumpolar) atau di dataran tinggi. Tumbuhan runjung kebanyakan tersebar di daerah beriklim sedang. Bentuk daunnya yang sempit sangat adaptif dengan suhu yang rendah yang menjadi ciri khas daerah tersebut.
Kulit kayunya lembut dan berwarna abu-abu muda atau cokelat abu-abu, biasanya mengelupas menjadi serpihan-serpihan yang menebal pada pohon yang lebih tua. Struktur cabangnya seringkali horizontal, atau menaik saat lebih besar. Cabang paling bawah seringkali meninggalkan luka cabang melingkar bila mereka tanggal dari batang yang berada lebih di bawah. Daun muda pada semua spesies Agathis lebih besar daripada daun tua, lebih atau kurang lancip, bermacam-macam bentuknya di antara spesies dari bentuk ovata (membulat telur) hingga lanceolata (panjang, lebar di tengah). Daun tua berlawanan, bentuk elips hingga linier, sangat kasar dan cukup tebal. Daun muda seringkali berwarna merah tembaga, kontras dengan dedaunan musim sebelumnya yang biasanya hijau atau hijau-berserbuk.
Runjung serbuk sari jantan muncul biasanya hanya muncul pada pohon yang lebih besar setelah runjung biji muncul. Runjung biji betina biasanya berkembang pada anak cabang samping yang pendek, menjadi dewasa setelah dua tahun. Bentuknya umumnya oval atau globe. Tumbuhan ini terutama dijumpai hutan pegunungan, meskipun cukup toleran dengan kondisi dataran rendah. Tajuknya tegak meninggi dengan percabangan yang tidak terlalu lebar. Daunnya lanset agak lebar namun relatif tebal. Bentuknya yang khas ini membuatnya disukai sebagai tumbuhan peneduh tepi jalan (misalnya di Jalan Dago, Bandung).
Ciri utama tumbuhan Gymnospermae adalah bijinya tak diselubungi oleh daun buah atau karpel sehingga dikatakan sebagai berbiji telanjang. Pada kelompok ini polyembrionik sering terjadi walaupun embrio yang berkembang hanya satu. Pada Gymnospermae air sudah tidak dibutuhkan lagi medium fertilisasi karena adanya pembentukan buluh serbuk pada serbuk sari yang berkecambah. Pada Coniferophyta dan Gnetophyta spermanya tidak mempunyai flagella sehingga buluh serbuknya langsung menghantarkan ke arkegonia.pada Cycas dan Ginkgo fertilisasinya merupakan bentuk antara paku-pakuan dan tumbuhan berbiji yakni spermanya dapat berenang bebas dan tak mampu bergerak.

2.2    Anak Divisi Cycadophytina
Cycadophytina adalah divisi dari anggota Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka). Tumbuhan ini merupakan tumbuhan biji yang primitif, hidup di daerah tropis dan subtropis. Di Indonesia kita kenal pakis haji (Cycas rumphii) merupakan tanaman hias, akarnya bersimbiosis dengan ganggang biru (Anabaena) yang dapat mengikat nitrogen (Anabaena cycadae). Daunnya tersusun dalam roset batang, menyirip atau berbagi menyirip. Strobilus jantan dan betina terdapat di ujung batang pada pohon yang berbeda (berumah dua). Tumbuhan yang termasuk dalam divisi Cycadophytina memiliki ciri khas bentuk yang menyerupai palem. Batang tidak memiliki cabang dengan tangkai daun yang mendukung daun majemuk menyirip. Struktur reproduksi berupa strobilus. Ada juga yang menamakan Cycadophytina sebagai palem sagu.
Pakis haji (aji) atau populer juga dengan nama sikas adalah sekelompok tumbuhan berbiji terbuka yang tergabung dalam marga pakishaji atau Cycas dan juga merupakan satu-satunya genus dalam suku pakis haji (Cycadaceae). Masyarakat awam di Indonesia mengenal pakis haji dari beberapa spesies yang biasa ditanam di taman-taman menyerupai palem, yaitu C. rumphii, C. javana, serta C. revoluta (sikas jepang).
Cycadophytina adalah kelompok tumbuhan yang anggotanya berbeda satu sama lainnya. Salah atu contohnya adalah Cycas yang tubuhnya menyerupai tanaman palem. Sebagian besar dari kelompok ini hidup di daerah tropis dan subtropics. Pada umumnya anggota Cycadophytina adalah tanaman yang berukuran besar, beberapa jenis dapat mencapai tinggi sampai 18 meter atau lebih. Batangnya tertutup oleh dasar dari daun yang gugur. Daun Cycadophytina yang fungsional mengelompok berupa roset yang ada di ujung batang sehingga menyerupai tanaman palem. Struktur reproduksinya berupa daun-daun mereduksi yang mendukung sporangia dan mengelompok pada suatu aksis membentuk struktur seperti kerucut. Strobilus jantan dan betina berada pada tanaman yang berbeda sehingga penyerbukannya angin.
Pakis haji berhabitus mirip palem, namun sebenarnya sangat jauh kekerabatannya. Kemiripan ini berasal dari susunan anak daunnya yang tersusun berpasangan. Semua pakis haji berumah dua (dioecious) sehingga terdapat tumbuhan jantan dan betina. Serbuk sari dihasilkan oleh tumbuhan jantan dari runjung besar yang tumbuh dari ujung batang. Alat betina mirip daun dengan biji-biji tumbuh dari samping.
Akar beberapa jenis pakis haji dapat diinfeksi oleh sejenis Cyanobacteria, Anabaena cycadeae, yang pada gilirannya menguntungkan kedua pihak (simbiosis mutualistis). Akar yang terinfeksi akan membentuk semacam bintil-bintil yang berisi jasad renik tersebut. Beberapa pakis haji yang besar dapat dimakan bagian teras batangnya, karena mengandung pati dalam jumlah yang lumayan.
Divisi Cycadophyta, yang mempunyai daun menyerupai palem, agak menyerupai tumbuhan Cycas yang sekarang. Kelompok ini (Bennetitales) juga mengikuti garis evolusi yang sama seperti tumbuhan berbiji yang ada sampai sekarang. Namun terdapat perbedaan, yaitu sifat biseksualisme pada strobilusnya dan aspek lainnya. Kelompok yang menyerupai Cycas ini hidup pada jaman Jura dan Creta.

2.3    Cycadopsida
Cycadopsida diwakili oleh ordo Cycadales dengan dua familia (Cycadaceae, Zamiaceae). Coniferales dengan beberapa familia (Pinaceae, Araucariaceae, Podocarpaceae, Cupressaceae). Sedangkan Gnetopsida diwakili oleh ordo Gnetales dengan beberapa familia (Gnetacae, Ephedraceae, Welwitisiaceae).
1.        Ordo Cycadales
Ordo cycadales yang semula hanya memiliki satu familia (Cycadaceae) kini terdiri atas familia Cycadaceae dan Zamiaceae. Di dalam beberapa buku kedua familia tersebut masih sering disatukan. Di kebon Raya Bogor kedua familia tersebut sudah dinyatakan terpisah. Oada umumnya ada kemiripan antara anggota Cycadaceae dengan anggota Zamiaceae yaitu strobilus betina terminalis dan tunggal, juga strobilus jantannya besar. Daun besar dengan duduk daun roset mirip daun paku tiang. Tumbuhan yang termasuk dari Cycadales adalah pakis haji. Pakis haji berbentuk seperti kelapa sawit dan sering digunakan untuk tanaman hias. Jenis ini dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis.
Klasifikasi Pakis Haji
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Cycadophyta
Kelas               : Cycadopsida
Ordo                : Cycadales
Familia            : Cycadaceae
Genus              : Cycas
Spesies            : Cycas rumphii Miq
2.        Ordo Coniferales
Familia pada ordo Coniferales cukup banyak, tetapi kesemuanya memiliki kesamaan dalam bentuk strobilus sesuai dengan namanya. Kebanyakan anggota Coniferales jarang menggugurkan daunnya sehingga dikenal dengan “evergreen plant”. Bentuk daun anggota-anggota dalam Conifferales sangat bervariasi namun kebanyakan sempit dan mengalami perubahan bentuk berupa jarum, paku, sisik pisau bermata dua. Mikrospora atau serbuk sarinya ringan, kecil dan memiliki alat bantu sehinga mudah diterbangkan oleh angin.
Klasifikasi Pinus merkusii
Divisio : Pinophyta
Class    : Coniferopsida
Ordo    : Coniferales
Familia : Pinaceae
Genus   : Pinus
Spesies : Pinus mercusii
Pinus mercusii merupakan termasuk ke dalam kelas Coniferopsida dan familia Pinaceae. Pinus ini mempunyai cirri habitusnya adalah pohon berkayu dengan pola percabangan monopodial, memiliki daun seperti jarum yang panjang dengan duduk daun tersebar. Merupakan tumbuhan berumah satu (monocieous) yang artinya alat kelaminnya dalam satu tumbuhan.
3.        Ordo Gnetales
Gnetales merupakan salah satu familia dalam Gnetales yang sangat berbeda penampakannya dari ordo yang lain. Kebanyakan anggota ordo Gnetaceae memiliki habitus berupa liana. Ovulumnya lebih tertutup dibandingkan dengan ovulum familia lain dalam Pinophyta, tetapi mikropilnya tetap terbuka.
Klasifikasi Gnetum gnemon
Divisio : Pinophyta
Class    : Gnetalopsida
Ordo    : Gnetales
Familia : Gnetaceae
Genus   : Gnetum
Spesies : Gnetum gnemon
Gnetum gnemon merupakan satu-satunya contoh yang diamati dalam kelas Gnetopsida. Merupakan tumbuhan yang habitusnya pohon dengan batang yang berkayu serta pola percabangan monopodial. Daunnya jenis tunggal dengan tepi yang rata, duduk daunnya berhadapan serta sudah memiliki pola pertulangan daun. Merupakan tumbuhan yang berumah dua dimana strobilus jantan dan betina terpisah, letak keduanya adalah sama-sama aksilaris.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
       Adapun kesimpulan dari hasil makalah yang dibuat yaitu :
1.      Pinophyta memiliki 3 kelas, yakni Cycadopsida, Conifeopsida, dan Gnetalopsida
2.      Keprimitifan/kemajuan suatu tumbuhan dilihat dari kedekatannya dengan tumbuhan paku dan kedekatannya dengan tumbuhan berbiji terbuka.
3.      Keprimitifan/kemajuan suatu spesies dapat kita tentukan dengan cara seriasi.
4.      Tumbuhan yang termasuk dari Cycadales adalah pakis haji.
5.      Pakis haji berbentuk seperti kelapa sawit dan sering digunakan untuk tanaman hias. Jenis ini dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis.
6.        Cycadophyta di bagi menjadi dua famili, yaitu Cycadaceae dan Zamiaceae.
7.        Tumbuhan biji mempunyai jaringan pembuluh yang rumit. Jaringan ini merupakan saluran menghantar untuk mengangkut air, mineral, makanan dan bahan – bahan lain.
8.        Cycadales baik ditemukan baik di wilayah tropic maupun subtropik, misalnya Zamia dan Cycas rumphii (pakis haji). Ordo ini beranggotakan sembilan genus yang masih hidup sampai sekarang dan meliputi sekitar 100 spesies. Meskipun tumbuhan ini tidak ditemukan dalam fosil diduga sudah muncul pada zaman trias sampai kapur awal. Tanda-tanda khas golongan ini adalah batang tidak bercabang, daun majemuk tersusun sebagai tajuk di pucak pohon.

3.2 SARAN
            Karena keterbatasan  informasi dan pengetahuan tentang bentuk-bentuk hidup dan bentuk umum tumbuhan ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman tentang pembuatan makalah ilmiah, mengakibatkan terdapat sedikit kesulitan dalam pembuatan makalah ilmiah ini. Tetapi karena keterbatasan itulah saya termotivasi untuk menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Petunjuk Praktikum Botani Phanerogamae. UPI Press:Bandung.
Anonym. 2014. Botani Phanerogamae. UPI Press:Bandung
Fahn,  A.  1992.  Anatomi  Tumbuhan.  Gadjah  Mada  University  Press : Yogyakarta
Hidayat,  E.B.  1995.  Anatomi  Tumbuhan  Berbiji.  ITB : Bandung.
Jensen,  W.A.  1970.  The  Plant Cell.  Wadsworth  Publishing  Company.  Ltd Belmont.  California.
Nugroho, L.H.; Purnomo dan I. Sumardi. 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Penebar Swadaya: Jakarta.
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. UM Press : Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar