Selasa, 10 Maret 2015

sel dan jaringan



MAKALAH BIOLOGI SEL

SEL DAN JARINGAN
______________________________________________________________
 


KATA PENGANTAR
Puji syukur tak henti – hentinya kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmatnya kami, dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Melalui makalah ini kami dapat memperluas pengetahuan mengenai sel dan jaringan.
Keberhasilan kami dalam menyelesaikan makalah ini tidaklah terlepas dari peran serta pihak – pihak terkait. Atas segala bantuan dan yang diberikan penyususun mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya.
Kami menyadari bahwa ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan masukan dan kritik yang  membangun dari dosen yang membaca makalah ini. Penyusun berharap hasil dari makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membutuhkanya. Semoga makalah ini dapat meningkatkan  pemahaman kita di masa  yang akan datang Amin.

Palu,    Maret 2015

Penyusun










DAFTAR ISI
      Lampiran
IRAN

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I    PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang.........................................................................
1.2    Rumusan Masalah....................................................................
1.3    Tujuan......................................................................................
BAB II  PEMBAHASAN
2.1   Pembelahan Sel.........................................................................
2.2   Pertautan Antar Sel.................................................................
2.3   Pertautan Penyumbat................................................................
BAB III  PENUTUP
3.1  Kesimpulan....................................................................................
3.2   Saran...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA




 



4
5
5

6
9
9

13
13









BAB 1
PENDAHULUAN

1.1    Latar belakang
Sel tentunya sahabat biologi sudah sangat sering mendengar kata ini, nah postingan kali ini akan membahas tentang bagaimana sebenarnya proses pembelahan sel, Pengertian Pembelahan sel, serta macam-macam pembelahan sel dan tahapannya
Sel merupakan unit terkecil dari organisme. Sel tidak akan mampu bekerja dan membentuk sebuah jaringan bila tidak ada koordinasi anatara satu dengan yang lain. Miliaran sel penyusun setiap makhluk hidup harus berkomunikasi untuk mengkoordinasikan aktivitasnya sedemikian rupa sehingga memungkinkan organisme itu untuk berkembang. Mulai dari sel yang berkomunikasi terbentuk jaringan kemudian organ dan system yang menjalankan organisme untuk hidup.
Sel adalah unit structural dan fungsional dari semua organisme, unit dasar yang mempunyai semua ciri khas benda hidup. Generalisasi selanjutnya, yang mula-mula dikemukakan secara jelas oleh Virchow dalam tahun 1855 adalah bahwa sel-sel baru dapat terjadi hanya karena pembelahan dari sel-sel yang sudah ada sebelumnya. Kesimpulan, semua sel yang ada sekarang dapat ditelusuri moyangnya sampai benda hidup yang paling dini.
Tubuh hewan tingkat tinggi terdiri atas banyak sel, yang berbeda dalam ukuran, bentuk dan fungsi. Sekelompok sel yang berbentuk sama dan dikhususkan untuk melakukan suatu fungsi tertentu atau lebih disebut jaringan. Suatu jaringan dapat mengandung hasil sel yang tidak hidup, disamping sel-sel itu sendiri. Satu kelompok jaringan yang dapat digabungkan menjadi satu organ dan organ-organ dapat menjadi system organ : esophagus, lambung, usus, hati, pancreas dan lain-lain. Tiap organ, umpamanya lambung , terdiri atas berbagai jenis jaringan – epitel, otot, jaringan ikat, saraf – dan tiap jaringan terdiri atas sejumlah besar,  atau air tawar mungkin jutaan sel.
Organisme bersel banyak terdiri atas berbagai macam sel yang berbeda-beda, berjuta-juta sel yang dikumpulka atau dikelompokkan sesuai dengan bentuk ,struktur, dan fungsinya. Sejumlah sel yang mempunyai bentuk, struktur, dan fungsi yang sama disebut jaringan.  Pada hewan dan manusia terdapat empat macam jaringan yaitu: jaringan ikat, jaringan saraf, jaringan epitel, dan jaringan lemak. Dimana masing-masing jaringan memilikii struktur yang khas untuk melakukan fungsi tertentu, serta ada sel-sel hidup yang semakin bertambah dan brlangsung pula  pembelahan yang merupakan lapisan dan akan memberikan bentuk yang tetap pada sel-sel tertentu.
Sel-sel yang mempunyai bentuk tetap sudah tentu akan melakukan fungsi yang tetap. Dengan demikian, akan membentuk suatu jaringan. Oleh karena itu, setiap individu makhlukh hidup terdapat berbagai macam jaringan yang menjalankan fungsi dari setiap jaringan. Organisme multi-seluler disusun dari berbagai macam sel yang berbeda-beda dan berkelompok berdasarkan bentuk, ukuran struktur dan fungsinya. Pada hewan dan manusia terdapat emppat macam jaringan utama yaitu: jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot dan saraf. Sedangkan jaringan tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan jaringan dewasa dimana jaringan dewasa terdiri lagi atas: jaringan epidermis, jaringgan parenkim, jaringan penyokong / penunjang, jaringan gabus / periderm dan jaringan transpor.

1.2    Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pembelahan sel secara kariokinesis dan sitokinesis ?
2.      Bagaimana pertautan antar sel ?
3.      Bagaimana dengan pertautan penambat, desmosom dan pertautan penghubung ?

1.3    Tujuan
1.    Mengetahui pembelahan sel secara kariokinesis dan sitokinesis.
2.    Mengetahui pertautan antar sel.
3.    Mengetahui pertautan penambat, desmosom dan pertautan penghubung.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Pembelahan Sel
Pembelahan sel adalah sebuah proses dimana sel induk membelah atau membagi dirinya menjadi 2 atau lebih sel anak. Pembelahan sel merupakan bagian dalam tubuh kita. Kita bertumbuh karena sel-sel di dalam tubuh kita membelah diri.
Dalam siklus sel, terdapat dua tahap, yaitu interfase dan M-Phase. Interfase adalah tahap dimana sel tidak membelah. Tahap ini berlangsung selama 15 jam dan terdapat 3 tahap, yaitu G1 Phase (fase organel sel berduplikat), S-Phase (fase replikasi DNA), dan G2 Phase (fase pertumbuhan sel dan sintesis protein). Pada tahap M-Phase barulah sel mulai membelah. Thap ini hanya berlangsung 2 jam dan terdiri dari proses kariokinesis dan sitokinesis. Kariokinesis adalah tahap di mana proses pembelahan nukleus sel melalui tahap ProMAT, sedangkan sitokinesis adalah tahap pembelahan sitoplasma. Pembelahan sel dibagi menjadi 2 jenis menurut jenis sel yang membelah, yaitu pembelahan pada sel prokariotik dan pada sel eukariotik.

2.1.1        Kariokinesis
Dalam tahap kariokinesis, pembelahan mitosis hanya berlangsung dalam satu ProMAT dan sebelumnya ada tahap interfase. ProMAT merupakan proses pembelahan yang terdiri dari profase, metafase, anafase, dan telofase.
a.         Interfase
Pada tahap ini sel tidak membelah. Nukleus terdiri dari RNA ribosom dan merupakan tempat sintesis protein serta materi yang berwarna gelap dikenal sebagai kromatin atau bentuk benang-benang kromosom sehingga bentuk kromosom tidak dapat dilihat secara jelas. Pada salah satu ujung sel, terdapat 2 pasang protein yang disebut sentrioles, tetapi pada tumbuhan, sentriosol tidak muncul.

b.        Profase
Pada tahap ini DNA mulai dikemas menjadi kromosom. Kromosom mulai memendek dan menebal.Pada sel hewan sentriol membelah dan masing-masing bergerak ke kutub yang berlawanan dan terbentuk benang-benang spindle yang terhubung ke kutub-kutub. Pada akhirnya kromosom terlihat terdiri dari dua kromatid yang terikat pada sentromer.Nucleolus hilang dan membran nucleus hancur.
c.         Metafase
Pada fase ini, kromosom berpindah menjadi satu garis yang disebut the equator. Selain itu, muncul benang-benang yang disebut spindel dan melekat pada sentromer setiap kromosom. Spindel ini menghubungkan kromosom ke 2 kutub sentrisol yang berlawanan.
d.        Anafase
Masing-masing sentromer yang mengikat kromatid membelah bersamaan dan kromatid bergerak menuju kutub pembelahan, menghasilkan salinan kromosom berpasangan. Kromatid pada tahap ini berpisah dan bergerak kearah kutub yang berbeda. Penarikan terjadi karena pemendekan benang spindel. Kromatid pada fase ini tidak disebut sebagai kromatid, tetapi kromosom tunggal.
e.         Telofase
Pada tahap ini kromosom mulai mengatur membentuk nukleus yang terpisah dan dikelilingin memberan nukleus. Cleavage Burrow/ pembelahan alur menyempit dan lama kelamaan membelah sel. Berbeda dengan itu, pada tumbuhan, pembelahan terjadi dengan cell plate daripada cleavage burrow.

2.1.2        Sitokinesis
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel, beserta organel-organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase. Pada proses mitosis dan sitokinesis tersebut menunjukkan bahwa sentrosom benar-benar dapat diwariskan dan digandakan secara tepat untuk membentuk dua kutub dalam kumparan mitosis. Empat Langkah Proses Sitokinesis yaitu:
1.        tahap 1
Langkah pertama dalam sitokinesis adalah penentuan di mana cincin kontraktil akan terbentuk. Cincin kontraktil adalah struktur yang berfungsi mirip dengan otot. Filamen yang membentuk cincin kontraktil meremas semakin ketat, mencubit sel sampai itu dibagi dua. Posisi cincin kontraktil ditentukan sesuai dengan posisi poros. Spindle adalah struktur selular yang bertanggung jawab untuk memisahkan kromosom. Cincin kontraktil terbentuk tegak lurus spindle pada titik tengah mereka.
2.        tahap 2
Langkah kedua sitokinesis adalah sebenarnya dari perakitan filamen yang membentuk cincin kontraktil. Filamen ini terdiri dari protein yang disebut aktin. Aktin berlimpah dalam sel dan terus rusak dan dibangun kembali sesuai kebutuhan. Filamen aktin yang digunakan selama langkah ini kemungkinan besar direkrut selama tahap-tahap awal mitosis.
3.        tahap 3
Selama langkah ketiga sitokinesis kontraksi cincin kontraktil membagi sel dalam setengah. Sebuah protein yang disebut miosin menyebabkan filamen aktin cincin untuk bergerak melewati satu sama lain untuk menimbulkan kontraksi. Proses ini sangat mirip dengan proses dimana otot-otot tubuh. Beberapa filamen aktin menyusun cincin dikeluarkan selama langkah ini untuk memungkinkan penurunan ukuran cincin.
4.        tahap 4
Langkah terakhir dari sitokinesis juga merupakan langkah terakhir dari pembelahan sel. Membran plasma dan sitoplasma dipecah dan dibangun kembali untuk membentuk sel-sel baru. Langkah ini membeku pemisahan itu dan memungkinkan sel anak yang baru dibentuk untuk berfungsi secara independen.

2.2    Pertautan Antar Sel
Sel pada suatu jaringan atau organ dapat mengadakan hubungan dengan sesama sel maupun dengan substansi antar selnya yang disebut juga sebagai pertautan sel. Pertautan sel pada hewan sangat berbeda-beda, seperti pada jaringan ikat , martiks ekstra sel atau substansi antar sel, sangat melimpah, sedangkan sel sel di dalamnya jarang. Matriks ini mengandung banyak polimer berupa serabut dan terutama kolagen. Pada jaringan mikat matrikslah yang menahan tekanan yang mengenainya.
Sedangkan pada jaringan epithelium, sel penyusunnya terikat erat satu dengan yang lain membentuk suatu lembaran. Pada jaringan ini kandungan matriksnya sedikit namun banyak diisi oleh sel. Di jaringan epithelium ini, sebagian besar tekanan ditahan oleh sel-sel penyusun jaringan.
Dengan adanya anyaman filament yang terikat pada permukaan dalam selaput sel tempat terbentuknya pertautan sel lain atau dengan matriks lain. Dengan terbentuknya pertautan tersebutmaka jaringan tersebut beerperan sebagai penghalang air, zat-zat terlarut, dan set dari kompartemen yang satu dengan kompartement yang lain.

2.3    Pertautan Penyumbat
       Berdasarkan fungsinya pertautan antar sel dapat dikelompokkan menjadi tiga. kelompok fungsional yaitu: pertautan penyumbat,pertautan penambat,dan pertautan penghubung. Klasifikasi pertautan antar sel berdasarkan fungsi:

2.3.1        Desmosom ( Pertautan penambat)
       Desmosom merupakan pertautan untuk melekatkan atau untuk terjadinya adhesi antara sel sepopulasi, agar sel sel tersebut menjadi kompak dan rapat, atau secara mekanik menepelkan satu sel ke sel tetangganya atau ke matriks. Ini Merupakan suatu pertautan yang secara mekanik menempelkan satu sel ke sel tetangganya atau kematriks. Pertautan ini paling banyak dijumpai di jaringan-jaringan,terutama yang terkena tekanan mekanis kuat,misalnya jaringan otot jantung,epithelium kulit,dan leher rahim. Berdasarkan struktur dan fungsinya terdapat dua macam pertautan penambat yaitu : pertautan tambat yang merupakan tempat pengikatan filament aktin dari sel satu dari sel yang lain atau dari satu tempat ke tempat lain di satu sel; desmosoma dan hemidosmosoma yang merupakan pengikatan filamen intermedia.
       Ditinjau dari segi molecular ,pertautan penambat terdiri dari dua kategori protein yaitu: pertama ,protein pengikat intrasel,yang menghubungkan kompleks pertautan dengan elemen sitoskelet; kedua adalah glikoprotein transmembran penghubung, yang bagian intraselnya berikatan dengan satu atau lebih protein pengiknya zat-zat intrasel,sedangkan bagian luarnya berinteraksi dengan matriks atau gliproteinprotein transmembarn dari sel lain.
       Bentuk dan struktur pertautan tambat sangat beragam.Pada sel-sel bukan sel pertautan ini berupa bercak atau garis perlekatan yang menghubungkan filament korteks sitoplasma dari sel-sel yang berdampingan Pada set jaringan epithelium berupa pending pelekatan disekeliling setiap sel yang berinteraksi.letak per apiko-lateral,tepat di bawah pertautan sumbat.Pending perlekatan ini di sebut dengan nama desmosoma pending. Disamping itu juga di kenal Desmosoma yang merupakan salah satu pertautan penambat, Berbeda dengan desmosoma pending, desmosoma yang lebih di kenal dengan desmosoma bercak , spot desmoson ini berbentuk seperti kancing baju dan merupakan persentuhan antara dua buah yang berdampingan. Berdasarkan susunan pasangan sel sel yang bersebelahan maka desmosom dibedakan atas:
a.       Bersusun dalam satu lingkaran
b.      Bersusun membentuk pita
       Pita tersebut melilit sel, berada dekat puncak, dan setengah antara sel yang bersebelahan. Celah antar pasangan kepingan mengandung zat perekat berupa glikoprotein. Lewat desmosom antar sel yang bersebelahan maka tenaga mekanik dapat di rambatkan seperti getaran, tekanan, dan getaran. Jika disebelah bawah suatu lapisan epitel tak ada sel lain, hanya berupa lamina basalis, maka plasmalema dasar sel demikian desmosom tidak membentuk pasangan, melainkan tunggal atau diebut sebagai hemi desmosom.

       Desmosom banyak terdapat pada sel epitel pada kulit dan tunika mokosa sebagai saluran dalam tubuh. Adapun Fungsi dari Desmosom adalah:
a.       Melekatkan sel sepopulasi
b.      Koordinasi antara sel sepopulasi
c.       Merupakan tempat berpaut sitoskelet

2.3.2        Hemidesmosoma
       Hemidesmosoma merupakan setengah desmosoma. Ditinjau dari segi morfologi, pertautan ini mirip desmosoma, namun berbeda dalam fungsi dan komposisi kimia. Pertautan ini tidak menambatkan selaput sel dari set yang berdampingan tetapi merekatkan permukaan basal sel epithelium ke lamina basal.

2.3.3        Gap Junction (Pertautan penghubung)
       Pertautan penghubung merupakan pertautan yang memungkinkan lewatnya zat-zat kimia atau isyarat eletrik dari sel yang satu ke sel tetangganya. pertautan penghubung juga dikatakan juga pertautan antar celah dan plasmodesmata. pertautan celah (neksus) terdapat pada hampir semua sel jaringan hewan. Bentuknya seperti bercak-bercak .selaput sel dari sel-sel yang berdampingan dipisahkan oleh celah yang sangat sempit, berukuran sekitar 3 nm.M ikrograf electron dari hepatosit menunjukkan suatu struktur yang tampak seperti 7 bilur,4 gelap dan 3 terang (septilaminar). Lebar daerah terang terdapat di tengan berkisar antara 2 sampai 3 nm.Ruangan ini terisi dengan sederetan zarah berbentuk silindris.
Pertautan ini berfungsi untuk komunikasi dan menyalurkan zat antra sel sepopulasi atau jaringan sasaran.. Disebut juga nexus. Gap junctions merupakan celah sempit diantara membran 2 sel atau dinding sel (sekitar 2-4 nm) yang dihubungkan oleh channel protein. Gap junctions disusun oleh connexon (12 satuan protein), connexon tersusun atas 6 subunit connexin transmembran.
       Komunikasi gap junctions juga dapat diregulasi oleh sinyal-sinyal ekstraseluler. Contohnya adalah neurotransmitter dopamine yang mengurangi komunikasi gap junctions diantara kelas neuron dalam retina sebagai jawaban atas peningkatan dalam intensitas cahaya. Fungsi gap junctions adalah membolehkan jalan lintasan ion-ion dan molekul-molekul kecil yang dapat larut dalam air. Gap junctions membolehkan informasi sinyal untuk dibagi dengan sel-sel tetangga. Saluran-saluran gap junctions membolehkan pertukaran molekul-molekul sinyal intraseluler kecil (perantara intraseluler), seperti Ca2+ dan cyclic AMP, tetapi bukan makromolekul, seperti protein atau asam nukleat. Sel-sel yang terhubung dengan gap junctions dapat berkomunikasi dengan sel lainnya secara langsung.
       Ada 2 tipe reseptor yaitu reseptor intraseluler dan reseptor permukaan sel. Reseptor intraseluler ada yang lambat (mengubah ekspresi gen) dan cepat (mengubah fungsi protein). Contoh reseptor intraseluler yang cepat adalah sinyal gas nitrat oksida yang berikatan secara langsung dengan enzim dibagian dalam sel target. 3 kelas terbesar pada protein reseptor permukaan sel adalah ion-channel-linked, G-protein-linked, dan enzyme-linked receptors.



BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
       Adapun kesimpulan dari hasil makalah yang dibuat yaitu :
1.        Sel adalah unit structural dan fungsional dari semua organisme, unit dasar yang mempunyai semua ciri khas benda hidup.
2.        Pembelahan sel adalah sebuah proses dimana sel induk membelah atau membagi dirinya menjadi 2 atau lebih sel anak.
3.        Dalam tahap kariokinesis, pembelahan mitosis hanya berlangsung dalam satu ProMAT dan sebelumnya ada tahap interfase. ProMAT merupakan proses pembelahan yang terdiri dari profase, metafase, anafase, dan telofase.
4.        Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel.
5.        Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase. Pada proses mitosis dan sitokinesis tersebut menunjukkan bahwa sentrosom benar-benar dapat diwariskan dan digandakan secara tepat untuk membentuk dua kutub dalam kumparan mitosis.
6.        Desmosom merupakan pertautan untuk melekatkan atau untuk terjadinya adhesi antara sel sepopulasi, agar sel sel tersebut menjadi kompak dan rapat, atau secara mekanik menepelkan satu sel ke sel tetangganya atau ke matriks.
7.        Hemidesmosoma merupakan setengah desmosoma. Ditinjau dari segi morfologi, pertautan ini mirip desmosoma, namun berbeda dalam fungsi dan komposisi kimia.
3.2  SARAN
            Karena keterbatasan  informasi dan pengetahuan tentang sel dan jaringan ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman tentang pembuatan makalah ilmiah, mengakibatkan terdapat sedikit kesulitan dalam pembuatan makalah ilmiah ini. Tetapi karena keterbatasan itulah saya termotivasi untuk menjadi lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA
                                            
Anonim 1. 2015. file:///C:/Users/ATJHA/Documents/semester%204/biologi%20 sel/pemutih%20kulit%20secara%20alami%20%20Pertautan%20Antar%20Sel.htm. diakses 2 februari 2015.
Anonim 2. 2015. file:///C:/Users/ATJHA/Documents/semester%204/biologi% 20sel/Empat20Langkah%20Proses%20Sitokinesis%20Akhir%20Pembelahan%20Sel%20-%20Artikel%20Reproduksi%20Sel.htm. diakses 2 februari 2015.
Campbell, N.A, J.B. Reece, L.G. Mitchell.2002. Biologi. Erlangga: Jakarta.
Doelah. 2012. xylem dan floem.dalam http://ahmadpuriteknik.blogspot.com// 2012/09/xylem-dan-floem.html
Junaidi,wawan.2010.ciri-ciri jaringan meristem.dalam http://ahmadpuriteknik. blogspot.com//2012/12/ciri-ciri-jaringan-meristem.html
Syahid, Abdul.2010.Botani umum: Sel Tumbuhan (Sejarah, bentuk, ukuran, type, dan bagian-bagian sel tumbuhan.dalam http://4shared.com/sel-tumbuhan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar