MAKALAH
KEWIRAUSAHAAN
PRESENTASI DAN NEGOSIASI
___________________________________________________________________________
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Banyak
pada perusahaan-perusahaan melakukan presentasi hanya bertujuan menyampaikan
berupa informasi saja. Informasi/pesan yang disampaikan bisa bersifat biasa,
penting atau bahkan rahasia. Perusahaan mengundang seseorang yang dianggap
pantas untuk menyampaikan informasi sesuai tema yang telah ditentukan. Dalam hal
ini pembicara memiliki keahlian sesuai dengan bidang dan pengalamannya.
Dalam ilmu ekonomi dikenal istilah bisnis yang berarti suatu organisasi
yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya. Ada 3 hal
penting dalam bisnis, yaitu semua bisnis menghasilkan barang atau jasa, semua
bisnis mencari keuntungan, dan semua bisnis mencoba meneruskan keinginan
konsumen. a bisnis memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam kehidupan
sehari-hari. Selain itu, bisnis bisa dijadikan sebuah pilihan karir atau
profesi.
Alasan lain yang mendorong kita untuk berbisnis adalah keinginan untuk
memiliki dan untuk menjelaskan kepada konsumen tentang produk yang dihasilkan.
Menjalankan sebuah bisnis bukan suatu hal yang mudah, karena dalam
pelaksanaannya kita memerlukan persiapan yang matang serta memiliki
keterampilan dalam aspek-aspek yang mendukung berjalannya bisnis.
Salah satu keterampilan penting dalam menjalankan sebuah bisnis adalah
keterampilan dalam bernegosiasi. Tidak bisa dipungkiri, dalam bisnis kita tidak
bisa berjalan secara individu. Dalam bisnis, kita akan memerlukan dan akan
berinteraksi dengan orang lain. Keterampilan dalam bernegosiasi akan
mempermudah. perjalanan suatu bisnis, karena kita akan dengan mudah mendapatkan
kesepakatan yang sesuai dengan keinginan kedua belah pihak yang melakukan kerja
sama.
1.2
Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan presentasi efektif ?
- Bagaimana teknik, syarat dan jenis serta tujuan presentasi ?
- Apa yang dimaksud negosiasi ?
1.3
Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan
presentasi efektif.
2. Mengetahui teknik, syarat dan jenis
serta tujuan presentasi.
3. Mengetahui yang dimaksud negosiasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Presentasi
Presentasi
adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin. Berbeda dengan pidato
yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan acara politik, presentasi
lebih sering dibawakan dalam acara bisnis. Tujuan dari presentasi
bermacam-macam, misalnya untuk membujuk (biasanya dibawakan oleh wiraniaga),
untuk memberi informasi (biasanya oleh seorang pakar), atau untuk meyakinkan
(biasanya dibawakan oleh seseorang yang ingin membantah pendapat tertentu).
Salah satu bagian dari proses
presentasi adalah manajemen waktu. Suatu saat, Anda mungkin pernah merasa bosan
mengikuti sebuah presentasi, entah kuliah, seminar, atau semacamnya. Kebosanan
mungkin berasal dari cara penyampaian penyaji, misalnya berbicara monoton,
tanpa intonasi yang pas, bersuara pelan, terkesan tidak bersemangat, gayanya
membosankan, dan sebagainya.
2.1.2 Teknik
Presentasi
- Prinsip
Motivasi
What, apa yang dibicarakan?Who, siapa yang diajak berbicara?When, kapan seorang pembicara itu melakukan pembicaraan?Where, dimana seorang pembicara melakukan pembicaraan?Why, mengapa ia melakukan pembicaraan?How, bagaimana ia cara melakukan pembicaraan?
- Prinsip Perhatian
Pendengar akan memperhatikan
pembicara apabila yang dibicarakan itu bersifat menarik. Dengan kata lain
pendengar akan mempunyai minat mendengarkan apabila pembicara dalam
menyampaikan informasinya melakukan sesuatu hal yang menarik, baik itu bersifat
aneh, lucu, sesuai kebutuhan dan bersifat menegur.
c. Prinsip
Kegunaan
Prinsip ini
menghendaki pembicara untuk menentukan terlebih dahulu kegunaan dari uraian
ceramah yang akan disampaikan. Hal ini bertujuan agar pendengar tidak mempunyai
rasa penasaran, mengapa seorang pembicara menyampaikan informasi tersebut
kepada pendengar.
d. Prinsip
Keindraan
Prinsip ini menghendaki seorang
pembicara untuk menggunakan alat yang berhubungan dengan panca indera dalam
melakukan pembicaraan atau presentasi. Alat peraga berfungsi untuk
memperkenalkan topik pembicaraan dengan dibantu oleh peragaan-peragaan visual
lainnya. Hal ini membantu pembicara dalam mengatakan suatu hal atau kata demi
kata. Contoh alat peraga yang sering digunakan pada waktu presentasi yaitu: OHP
(Overhead Projector), slide, video, tape, grafik, gambar, brosur dan lain-lain.
e. Prinsip
Ulangan
Prinsip ini mengharuskan pembicara
untuk mengulang kembali materi yang diutarakan, hal ini supaya pendengar lebih
mudah mengingat apa yang disampaikan. Prinsip ulangan ini biasanya menekankan
suatu topik/maksud yang penting dari isi presentasi. Oleh karena itu, agar
informasi yang penting dari suatu presentasi dapat ditangkap dan mudah
dimengerti, hendaknya seorang pembicara mengungkapkannya secara berulang-ulang.
f. Prinsip
Pengertian
Ketika mempresentasikan suatu hal,
seorang pembicara dalam menyampaikan informasi perlu menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti oleh para pendengar. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam
menangkap informasi yang diberikan kepada para pendengar. Oleh karena itu,
ketika ada pembicaraan yang kurang dimengerti oleh pendengar hendaknya
diperjelas atau diberi pengertian.
2.1.2 jenis
presentasi
a.
Presentasi Dadakan (Impromptu)
Pembicaraan impromptu merupakan
jenis presentasi yang dilakukan secara mendadak tanpa persiapan apapun. Dalam
hal ini pembicara ditunjuk langsung untuk menyampaikan informasi kepada para
pendengar, tanpa melakukan persiapan segala sesuatunya, baik itu mengenai tema
pembicaraan maupun alat bantu yang digunakan, sehingga perasaan pembicara akan
mengejutkan. Ada beberapa kelebihan dan kelemahan apabila menggunakan jenis
presentasi dadakan atau impromptu.
·
Kelebihan: informasi yang disampaikan sesuai dengan
perasaan pembicara yang sesungguhnya,kata atau suara yang keluar merupakan
hasil spontanitas,membuat pembicara terus berpikir selama menyampaikan
informasi.
·
Kelemahan: informasi yang disampaikan
tersendat-sendat, karena membutuhkan waktu untuk berpikir dan mengolah
kata,tidak berurutan/sistematis dalam penyampaiannya, karena secara mendadak
untuk menyampaikan informasi,terjadi demam panggung, karena belum ada persiapan
apapun mengenai apa yang harus disampaikan.
b. Presentasi
Naskah (Manuscript)
Presentasi naskah merupakan jenis
presentasi dimana dalam menyampaikan informasinya, seorang pembicara
melakukannya dengan membaca naskah. Tidak sedikit orang dalam menyampaikan
informasi menggunakan naskah berupa teks. Setiap kata-kata yang keluar
merupakan hasil dari sebuah naskah, pembicara melupakan tugasnya yang utama
yaitu melakukan kontak mata dengan pendengar. Jadi dapat dikatakan pembicara
bukan menyampaikan pidato, tetapi membacakan naskah pidato.
·
Kelebihan: penyampaian dilakukan secara
berurut/sistematis, kata yang keluar diungkapkan secara baik dan benar,tidak
terjadi kesalahan dalam penyampaiannya.
·
Kelemahan: pendengar akan merasa bosan dalam
mendengarkannya, bagi pendengar tidak termotivasi untuk mendengarkannya, tidak
menarik dalam menyampaikan informasinya, terlalu sibuk akan membaca naskah
sehingga tidak melakukan kontak mata dengan pendengar seolah-olah acuh tak acuh
terhadap pendengar.
c. Presentasi
Hafalan (Memoriter)
Jenis presentasi yang dilakukan
menghapal dari teks yang telah disediakan. Berbeda dengan jenis manuscript,
memoriter tidak menggunakan naskah dalam penyampaiannya, pembicara hanya
melakukan persiapannya dengan menghafal dari teks dimana isinya mengenai
informasi yang akan disampaikan. Kelebihan dan kelemahannya hampir sama dengan
manuscript. Jenis ini sangat buruk untuk dilakukan, karena apabila melupakan
kata-kata dari naskah maka presentasi yang dilakukan akan terjadi kegagalan.
d.
Presentasi Ekstempore
Jenis Ekstempore merupakan jenis
presentasi yang paling baik untuk dilakukan dibanding jenis lainnya. Pembicara
mempersiapkan materi dengan garis besarnya saja, kemudian pada saat presentasi
akan dijabarkan secara mendetail.
·
Kelebihan: pembicara dapat menyampaikan informasi
secara jelas, karena ada persiapan sebelumnya, dapat menyampaikan secara
sistematis/berurutan, kemungkinan besar pembicara dalam menyampaikannya menarik
perhatian pendengar, karena tidak berpedoman kepada naskah ataupun hafalan,
tetapi tidak melenceng dari garis besar materi, lebih leluasa dalam
penyampaiannya, pembicara dapat melakukan kontak mata dengan pendengar,
sehingga akan terlihat apakah pesan yang disampaikan menarik atau tidak.
·
Kelemahan: perlu memiliki wawasan yang cukup mengenai
tema yang akan dibicarakan, membutuhkan waktu yang lama dalam persiapan
presentasi, bagi pemula, sulit untuk dilakukannya karena membutuhkan keahlian
dan pengalaman yang cukup.
2.1.3 syarat
presentasi
a.
Menguasai materi dan bahasa dengan baik
b.
Mempunyai keberanian
c.
Memiliki ketenangan sikap
d.
Sanggup menampilkan gagasan secara lancar dan
terature.
e.
Sanggup mengadakan reaksi yang cepat dan tepat
terhadap situasi apapun yang mungkin timbul saat presentasif.
f.
Memperlihatkan sikap yang tidak kaku dan tidak canggun
2.1.4 tujuan
presentasi
1.
Menyampaikan informasi
Banyak pada perusahaan-perusahaan
melakukan presentasi hanya bertujuan menyampaikan berupa informasi saja.
Informasi/pesan yang disampaikan bisa bersifat biasa, penting atau bahkan
rahasia. Perusahaan mengundang seseorang yang dianggap pantas untuk
menyampaikan informasi sesuai tema yang telah ditentukan. Dalam hal ini
pembicara memiliki keahlian sesuai dengan bidang dan pengalamannya.
2. Meyakinkan pendengar
Presentasi yang dilakukan berisikan
informasi-informasi, data-data dan bukti-bukti yang disusun secara logis
sehingga informasi yang disampaikan dapat membuat seseorang atau kelompok orang
merasa yakin. Semula yang asalnya memiliki unsur ketidakjelasan dan
ketidakpastian sehingga ketika diadakan presentasi oleh pembicara,
seseorang/kelompok orang tersebut menjadi yakin atas informasi yang diberikan.
3.
Menghibur pendengar
Pada era globalisasi ini banyak
acara-acara hiburan pada penayangan televisi. Acara hiburan tersebut dipimpin
oleh presenter yang handal, tujuannya untuk menghibur para penonton. Prensenter
dituntut untuk melakukan pembicaraan yang sifatnya menghibur tetapi relevan dan
profesional sehingga para penonton televisi dapat menikmati acara tersebut.
Selain acara televisi, acara hiburan yang lainnya dapat kita temukan pada pesta
perayaan-perayaan. Contoh: pesta perayaan pernikahan, ulang tahun dan lain-lain.
Presenter ditugaskan untuk berbicara dan menyelipkan kata-kata yang dapat
menghibur para tamu yang hadir pada pesta perayaan tersebut.
4.
Memotivasi dan menginspirasi pendengar untuk melakukan suatu tindakan
Demi tercapainya suatu tujuan perusahaan,
seorang pimpinan dituntut untuk mengarahkan dan membimbing para karyawannya
agar dapat bekerja secara maksimal dan tidak lupa untuk memperhatikan
kualitasnya. Selain diberi arahan dan bimbingan, pimpinan perusahaan juga dapat
melakukan motivasi agar para karyawannya dapat bekerja dengan semangat yang
tinggi. Kegiatan memotivasi tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan suatu
forum. Forum tersebut terdiri dari para karyawan dimana bertindak sebagai
pendengar, sedangkan yang bertindak sebagai pembicara yaitu pihak pimpinan
perusahaan itu sendiri. Pimpinan bertugas untuk menyampaikan informasi yang
bersangkutan dengan tujuan perusahaan serta memotivasinya, baik dengan cara
mempromosikan karyawan maupun kenaikan gaji karyawan.
5.
Melakukan penjualan
Tujuan presentasi yang keempat yaitu
melakukan penjualan. Hal ini bersangkutan dengan perusahaan yang ingin
mempromosikan suatu produk tertentu. Perusahaan menugaskan kepada salah seorang
atau kelompok karyawan untuk mempromosikan produknya kepada calon pembeli.
Karyawan tersebut dibekali pengetahuan mengenai produk dan dibantu dengan alat
bantu peraga untuk memudahkan penyampaian pesan.
6.
Membuat suatu ide atau gagasan
Presentasi yang dilakukan hanya
bertujuan untuk memunculkan suatu ide/gagasan dari para peserta pendengar. Tipe
tujuan ini biasanya diterapkan pada suatu perusahan/organisasi yang mengalami
suatu masalah yang sulit untuk dipecahkan sehingga membutuhkan pendapat/argumen
orang lain untuk memecahkannya. Forum yang dilakukan sering dikenal dengan
istilah rapat. Perusahaan mengundang peserta rapat yang dianggap penting
baginya serta dapat memunculkan suatu ide/gagasan sehingga secara tidak
langsung dapat membantu suatu tujuan perusahaan.
7.
Menyentuh emosi pendengar
Tujuan yang keenam yaitu untuk
menyentuh emosi pendengar. Dalam hal ini pembicara bertugas untuk melakukan
pembicaraannya yang dapat menyentuh perasaaan/emosi seseorang. Sebagai contoh
pembicara melakukan presentasi kepada para pendengar mengenai korban bencana
yang terjadi akhir-akhir ini. Presentasi yang dilakukan pembicara membuat
pendengar merasa tersentuh untuk membantu para korban bencana dengan cara
menyumbangkan sebagian hartanya.
8.
Memperkenalkan diri
Presentasi
demikian biasa digunakan ketika melakukan wawancara, seperti seseorang yang
melamar pekerjaannya kemudian ia memperkenalkan dirinya dengan menyebutkan data
pribadi dan daftar riwayat hidupnya kepada pihak yang menanyakan.
2.1.5
presentasi efektif
tujuh tips berikut untuk membuat
presentasi Anda efektif :
1. Mulailah Dengan Cerita
Jika Anda
sering memperhatikan pembicara besar, mereka akan memulai dengan cerita. Cerita
mudah diingat dan kita semua senang mendengarkannya. Masih ingat cerita masa
kecil yang dikisahkan oleh kakek, nenek, ayah atau ibu Anda dulu? Saya yakin
Anda masih ingat sampai sekarang.
2. Keep It Simple and Straight
Ketika
membuat slide, gunakan rumus KISS, keep it simple and straight. Beberapa orang
memplesetkannya dengan keep it simple, stupid. Jika Anda ingin jadi presenter
berkualitas, slide sederhana yang mudah dipahami jauh lebih bermanfaat
dibandingkan slide yang rumit, penuh teks dan melelahkan ketika dibaca.
3. Tampilkan Apa Yang Benar-Benar Perlu
Sayangi
audiens Anda. Mereka tidak bisa mengingat terlalu banyak informasi dalam sebuah
kesempatan. Tentukan apa yang penting dan apa yang tidak.
4. Ciptakan Interaksi Dengan Audiens
Presenter
yang baik melakukan interaksi dengan audiens. Caranya bermacam-macam. Anda bisa
mengajukan pertanyaan dan memberi kesempatan audiens menjawabnya. Anda juga
bisa memakai pernyataan retorika yang tidak perlu dijawab namun akan mengajak
audiens untuk berpikir.
5. The Power of Three
Melanjutkan
konsep kesederhanaan, gunakan konsep 3 bagian dalam presentasi Anda. Mengapa
angka 3? Karena kita sangat terbiasa dan secara alami mudah mengerti.
Presentasi akan selalu dimulai dengan pembukaan, isi, dan penutup.
6. Paduan
Harmonis Slide Visual dengan Ucapan Verbal
Memberikan
presentasi merupakan perpaduan antara informasi visual lewat slide dan
informasi audio lewat suara Anda. Audiens akan lebih mudah memahami informasi
jika apa yang ditampilkan sebagai stimulus visual berpadu harmonis dengan
penjelasan verbal. Itu mengapa slide sebaiknya hanya berisi gambar atau kata
kunci ringkas yang dapat mewakili sebuah ide.
7. Presentasi
Adalah Pertunjukan
Setiap
presentasi layaknya sebuah pertunjukan. Manfaatkan setiap kesempatan memberikan
presentasi untuk terus berlatih dan berlatih. Mungkin pada suatu kesempatan
Anda berlatih bagaimana membuka presentasi dengan menarik. Pada kesempatan
lainnya Anda belajar bagaimana menyusun slide yang sederhana namun efektif.
Perbaiki keterampilan Anda satu demi satu.
Di lain waktu, Anda dapat
mempraktekkan bagaimana menggunakan gerak tubuh (gesture) untuk memberi
penekanan pada presentasi. Atau melatih kualitas vokal suara Anda sehingga
terdengar jelas, mantap dan alami di telinga audiens.
Presentasi adalah pertunjukan. Anda
bisa terus berlatih dari waktu ke waktu untuk memperbaiki kualitas pertunjukan
yang Anda tampilkan. Artis yang tampil maksimal dalam sebuah pertunjukan telah
menghabiskan waktu latihan panjang sebelumnya. Anda pun bisa melakukan hal yang
sama asalkan terus berlatih dan memperbaiki keterampilan Anda.
2.2
Pengertian
Negosiasi
Negosiasi adalah suatu
upaya untuk mengatasi perbedaan pendapat antara kedua belah pihak. Negosiasi
juga bisa disebut sebagai perundingan. Seseorang yang melakukan negosiasi
disebut negosiator. Dalam melakukan negosiasi seorang negosiator harus memiliki
ilmu pengetahuan, ketrampilan dan intuitif dalam melakukan negosiasi. Hal
tersebut dikarenakan negosiasi yang baik dan efektif adalah negosiasi yang
berdasarkan data riil, akurat, dan faktual. Negosiasi memiliki beberapa
karakteristik, diantaranya: a. Senantiasa melibatkan orang, baik sebagai
individual, perwakilan organisasi atau perusahaan, sendiri atau dalam kelompok;
b. Memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya mengandung konflik yang terjadi
mulai dari awal sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi.
Negosiasi diartikan
sebagai proses penyelesaian konflik, dimana pihak-pihak yang terlibat konflik
saling bergantung. Dalam contoh diatas, terjadi peluang terjadi negosiasi ada
pada poin pertama : dari sisi manajemen, karyawan sangat berkompeten dan memiliki
kontribusi yang besar bagi perusahaan, sedangkan di sisi lain, karyawan merasa
membutuhkan perusahaan karena perusahaan memiliki sistem konpensasi, career
development dan prospek yang bagus. Terdapat saling ketergantungan, sehingga
membuka peluang terjadinya negosiasi.
2.2.1
Pola
Perilaku Negosiasi
Dalam melakukan
negosiasi, setiap pihak dapat menunjukkan empat pola perilaku sebagai berikut:
1.
Moving against (pushing)
Menjelaskan memperagakan,
mengarahkan,mengulang-ulangi, menjernihkan masalah, mengumpulkan
perasaan,berdebat, menghimbau, menghakimi, tak menyetujui,
menentang,menunjukkan pihak lain
2.
Moving with (pulling)
Memperhatikan,
mengajukan gagasan,menyetujui, meringkaskan gagasan-gagasan pihak lain,
menjajagi
3.
Moving away (withdrawing)
Menghindari konfrontasi,
menghindarihubungan dan sengketa, menarik kembali isipembicaraan, berdiam
diri,tak menanggapi pertanyaan.
4.
Not moving (letting be)
Mangamati,
memperhatikan, memusatkan perhatian pada “here and now”, mengikuti arus, luwes,
menyesuaikan diri dengan situasi dan menyukainya.
2.2.2
tipe
negosiasi
1.
Distributive negotiations, yaitu negosiasi dimana pihak-pihak yang
terlibat di dalamnya saling bersaing untuk mendapatkan keuntungan terbesar dari
negosiasi tersebut, sehingga distributive negotiations seringkali disebut
win-lose bargaining. Contoh distributive negotiations adalah negosiasi gaji
antara manajemen dan karyawan. Di satu sisi, karyawan menginginkan gaji tinggi,
sebaliknya, manajemen berusaha menekan gaji serendah mungkin, demi efisiensi
organisasi. Dalam distributive negotiations, informasi memainkan peran yang
sangat penting. Pihak yang memiliki informasi lebih akurat, memiliki peluang
lebih besar untuk meraup keuntungan lebih banyak. Semakin sedikit lawan kita
mengetahui tentang kelemahan, ataupun preferensi kita yang sebenarnya, maka
semakin kuatlah kedudukan kita. Dalam negosiasi gaji karyawan, semakin karyawan
tahu bahwa manajemen sangat membutuhkan dia dan takut dibajak perusahaan
pesaing, maka semakin kuat pula bargaining dari karyawan untuk meminta gaji
yang lebih tinggi. Di satu sisi, apabila manajemen mengetahui, bahwa konpensasi
di perusahaan pesaing jauh lebih buruk daripada di perusahaannya, atau keluarga
karyawan lebih suka kalau karyawan tersebut bertahan, maka semakin
kuatlah kedudukan manajemen.
2. Integrative
Negotiations : Dalam integrative negotiations, pihak-pihak yang
terlibat dalam negosiasi memilih jalur kooperatif guna mencapai
keuntungan maksimal yang mungkin dapat dicapai kedua belah pihak. Mereka memilih
saling menuangkan keinginan mereka dalam suatu perjanjian bersama yang saling
menguntungkan serta berusaha untuk saling berbagi keuntungan dari negosiasi
tersebut. Contoh integrative negotiations adalah negosiasi antara perusahaan
dengan suppliernya. Di satu sisi, perusahaan menginginkan harga termurah, namun
di sisi lain supplier tentu saja menginginkan harga setinggi-tingginya.
Sementara itu, diantara mereka, setelah terjalin hubungan yang cukup lama,
secara tidak sadar, muncul kondisi ketergantungan : Perusahan merasa bahwa
supplier tersebut adalah yang terbaik di bidangnya, produknya dapat diandalkan,
inovatif serta adanya kemudahan klaim , di sisi lain supplier merasa bahwa
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan dari hasil makalah yang dibuat yaitu :
1.
Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan
banyak hadirin.
2.
Tujuan dari presentasi untuk membujuk (biasanya
dibawakan oleh wiraniaga), untuk memberi informasi (biasanya oleh seorang
pakar), atau untuk meyakinkan (biasanya dibawakan oleh seseorang yang ingin
membantah pendapat tertentu).
3.
Salah satu bagian dari proses presentasi adalah
manajemen waktu.
4. Negosiasi adalah suatu upaya untuk
mengatasi perbedaan pendapat antara kedua belah pihak. Negosiasi juga bisa
disebut sebagai perundingan. Seseorang yang melakukan negosiasi disebut
negosiator.
5.
Negosiasi diartikan sebagai proses
penyelesaian konflik, dimana pihak-pihak yang terlibat konflik saling
bergantung.
6.
Distributive negotiations, yaitu
negosiasi dimana pihak-pihak yang terlibat di dalamnya saling bersaing
untuk mendapatkan keuntungan terbesar dari negosiasi tersebut, sehingga
distributive negotiations seringkali disebut win-lose bargaining.
7.
Integrative Negotiations : Dalam integrative
negotiations, pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi memilih jalur
kooperatif guna mencapai keuntungan maksimal yang mungkin dapat dicapai kedua
belah pihak.
3.2 SARAN
Karena keterbatasan
informasi dan pengetahuan tentang presentasi dan negosiasi ditambah lagi
dengan kurangnya pemahaman tentang pembuatan makalah ilmiah, mengakibatkan
terdapat sedikit kesulitan dalam pembuatan makalah ilmiah ini. Tetapi karena
keterbatasan itulah saya termotivasi untuk menjadi lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim
1. 2015. http://indaharitonang-fakultaspertanianunpad.blogspot.com /2013/
05/pengertian-presentasi-wawancara.html. diakses 6 maret 2015.
Anonim
2. 2015. https://qoechil.wordpress.com/2012/05/08/teknik-presentasi-dan-negosiasi/. diakses
6 maret 2015.
Rachmawati B. 2005. Clinical Use of
Blood ( Presentasi ), Semarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar